SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
(STUDI KASUS
SMA NEGERI 2 KUMAI)
1.
Latar
Belakang Masalah
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah jenjang pendidikan menengah pada
pendidikan formal yang ada di Indonesia dan didalam kurikulumnya sudah ada
suatu penjurusan mata pelajaran dimulai dari kenaikan kelas XI, yaitu
penjurusan untuk mata pelajaran IPA, IPS dan BAHASA.
Penjurusan di SMA diperkenalkan sebagai upaya agar siswa dan siswi lebih
terarah pada satu bidang yang diminatinya dan bisa lebih berkonsentrasi pada
bidang yang diminati tersebut. Siswa yang mempunyai kepintaran dalam sains dan
ilmu eksakta biasanya akan lebih memilih jurusan IPA sedangakan siswa yang
mempunyai minat sosial dan ekonomi biasanya akan memilih jurusan IPS. Dan siswa
yang gemar serta punya kemampuan dalam bidang bahasa maka akan memilih jurusan
BAHASA.
Penjurusan di SMA Negeri 2 Kumai masih menggunakan cara manual yaitu dari
kemauan sendiri dari pihak siswa dan dengan mengisikan angket pemilihan jurusan
yang diberikan dari pihak sekolah serta rekomendasi dari pihak orang tua. Dari
angket tersebut, kemudian akan dipertimbangkan oleh wali kelas yang mempunyai
wewenang tertinggi untuk menentukan dimana siswa tersebut akan masuk pada salah
satu jurusan. Jadi kadang siswa yang kemampuan akademiknya terbatas banyak yang
bingung untuk memilih jurusan apa yang akan mereka ambil sehingga menyulitkan
mereka untuk mengambil sebuah keputusan. Karena beberapa siswa yang kemampuan
akademiknya kurang baik tetapi mereka ingin sekali masuk IPA, sebaliknya ada
juga siswa yang kemampuan akademiknya cukup baik tetapi lebih memilih untuk
masuk IPS karena mereka beranggapan jika masuk IPA akan mendapatkan
pelajaran-pelajaran yang sulit seperti hitung-hitungan kimia dan fisika.
Sistem pendukung keputusan ini bukan sebagai pembuat keputusan, tetapi
sebagai alat bantu dan saran untuk memberikan rekomendasi sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan pemilihan jurusan untuk siswa dan siswi di SMAN 2 Kumai.
Salah satu metode sistem
pendukung keputusan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP ini cukup efektif
dalam menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan
memecahkan persoalan tersebut ke dalam bagian-bagiannya. Dengan metode AHP ini
penulis membuat sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan di SMA
Negeri 2 Kumai dan diharapkan nantinya dapat membantu siswa dan siswi SMA N 2 Kumai
dalam menentukan keputusan untuk memilih jurusan IPA, IPS atau BAHASA.
Untuk itu
penulis ingin mengadakan penelitian untuk menganalisis dan mencoba membuat
website dengan mengajukan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
(STUDI KASUS SMA NEGERI 2 KUMAI)”.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
diuraikan diatas, maka dapat diambil suatu rumusan permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk
membantu siswa dan siswi SMA khususnya di SMAN 2 Kumai dalam menentukan jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan
akademik serta tes bakat. Dan bagaimana mengimplementasikan desain sistem
tersebut menjadi sistem berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL.
3.
Batasan
Masalah
Pembatasan masalah bukan saja untuk menyederhanakan
persoalan yang dihadapi, tetapi juga mengarahkan permasalahan tersebut supaya
tidak menyimpang dari yang diinginkan. Maka permasalahan yang akan diangkat
dibatasi pada :
- Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Kumai.
- Penentuan jurusan dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan minat,
nilai akademik dan tes bakat.
- Sistem dibuat menggunakan data dari sekolah.
- Implementasi pada sistem yang akan dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan database MySQL.
4.
Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat dengan diadakannya penelitian ini
yaitu :
a.
Membantu serta memudahkan siswa
dan siswi SMAN 2 Kumai dalam memilih jurusan yang tepat.
b.
Membantu petugas kesiswaan
pengolahan data akademik dan juga membantu wali kelas dalam mengatur kuota
kelas penjurusan.
5.
Tujuan
Penelitian
Membuat aplikasi sistem pendukung keputusan berbasis web agar bisa membantu
untuk menentukan jurusan bagi siswa dan siswi SMAN 2 Kumai yaitu siswa kelas X
yang akan naik ke kelas XI dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy
Process) berdasarkan nilai-nilai rapor, minat dan tes bakat.
6.
Tinjauan
Pustaka
Penelitian
mengenai sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan di SMA bukanlah baru
pertama kali ini dilakukan, sudah ada penelitian terdahulu tentang penerapan
metode Analytical Hierarchy Process (AHP) tersebut.
Dalam
penelitian ini penulis mengambil tinjauan pustaka dari penelitian yang
dilakukan oleh: Ayu Dwi Noviyati dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun
2012 dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemulihan Jurusan di SMA
Menggunakan Analytical Hierarchi Proses (AHP) Study Kasus SMAN 2 Demak.)”. Pada penelitian ini
penulis membahas mengenai cara bagaimana Membuat aplikasi sistem pendukung
keputusan berbasis web agar bisa membantu untuk menentukan jurusan bagi siswa
dan siswi SMAN 2 Demak yaitu siswa kelas X yang akan naik ke kelas XI dengan
menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) berdasarkan nilai-nilai rapor,
minat dan tes bakat.
Penelitian
lain penulis juga mengambil
tinjauan pustaka dari penelitian yang dilakukan oleh: Ayu Riyanto dari UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta tahun
2011 dengan judul “Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Asisten Praktikum Dengan Metode Analytical
Hierarchy Process (Studi Kasus Program Studi Teknik Informatika UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) yaitu metode
yang mampu memecahkan masalah multi kriteria menjadi beberapa elemen dalam
sebuah hierarki.
Penelitian mengenai pembuatan sistem informasi ini
didasarkan pada ide penulis yang ingin memudahkan masyarakat luas untuk
mengakses informasi yang berkaitan dengan bengkel
tersebut. Penelitian ini sebelumnya belum pernah
dilakukan oleh pihak lain oleh sebab itu penulis ingin mengangkat judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMILIHAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS (AHP) STUDI KASUS SMA NERGERI 2 KUMAI”. dengan
harapan dapat bermanfaat sebagaimana yang dimaksud.
7.
Metode
Penelitian
7.1
Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh hasil yang akurat dan valid secara maksimal. Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Studi Literatur atau Kepustakaan
Metode
pengumpulan data yang dilakukan melalui membaca dan mempelajari
referensi-referensi berupa makalah, jurnal ilmiah, skripsi, atau buku.
Fasilitas internet juga digunakan media untuk mencari data atau informasi yang
dipublikasikan di dunia maya yang berkaitan dengan objek penelitian.
b.
Wawancara
Metode
pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab yang diajukan secara
langsung kepada narasumber untuk mendapatkan data atau informasi yang berkaitan
dengan objek penelitian.
c.
Observasi
Metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan atau peninjauan
langsung terhadap sumber permasalahan serta berkomunikasi langsung dengan pihak
yang bersangkutan serta bertanggung jawab dalam penentuan jurusan pada sekolah
tersebut.
7.2. Jenis Data Yang Digunakan
a. Data
Primer
Merupakan data yang diperoleh secara
langsung dari pengamatan obyek yang dijadikan penelitian dalam penelitian ini yaitu SMA N
2 Kumai.
b. Data
Sekunder
Data
yang diperoleh dari sumber dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Data tersebut dapat berupa buku-buku atau
literatur-literatur dan media elektronik yang menunjang penelitian yang sesuai dengan topik
penulisan dan permasalahan yang dihadapi.
8.
Landasan Teori
A. Sistem Pendukung Keputusan
1.
Definisi Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah suatu bentuk
computer base information sistem yang interaktif, flexibel, dan secara khusus
dikembangkan untuk mendukung penyelesaian dari masalah menajemen yang tidak
terstruktur untuk memperbaiki pembuatan keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistem)
merupakan suatu istilah yang mengacu pada suatu sistem yang memamfaatkan
dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Yaitu, merupakan suatu
sistem yang interaktif yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan
data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi
terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap
pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang
relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.
SPK tidak ditekankan untuk membuat keputusan, tetapi
untuk melengkapi mereka yang terlibat dalam pengambilan keputusan dengan
sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan dalam proses
pengambilan keputusan dan sistem ini bukan dimaksudkan untuk mengganti
pengambilan keputusan dalam membuat suatu keputusan, melainkan mendukung
pengambil keputusan.
2.
Manfaat dan Keterbatasan SPK
Manfaat yang bisa diambil dari sistem pendukung
keputusan ini adalah:
a. SPK
memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data/informasi bagi
pemakainya.
b. SPK
membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak teratur.
c. SPK
dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
Keterbatasan dari sistem pendukung keputusan ini
diantaranya adalah :
a. Ada
beberapa kemapuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan,
sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan
sebenarnya.
b. Kemampuan
suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
(pengetahuan dasar serta model dasar).
c. Proses
- proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak
yang digunakan.
d. SPK
tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini
dirancang hanyalah untuk membantu pengambilan keputusan dalam melaksanakan
tugas.
3.
Komponen SPK
Dibawah ini beberapa komponen yang ada pada sistem
pendukung keputusan:
1) Data
Management
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan
untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database
Management Systems (DBMS). Manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data
warehouse perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan untuk
mengambil keputusan.
2) Model
Management
Melibatkan model finansial, statistikal, management
science atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke
sistem suatu kemampuan analitis dan management software yang diperlukan.
3)
Communication (dialog subsystem)
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah
pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka, Browser Web
memberikan struktur antarmuka pengguna grafis yang familier dan konsisten.
Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna
dengan system. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak saja,
tetapi juga faktor – faktor yang berkaitan dengan kemudahan penggunaan,
kemampuan untuk dapat diakses, dan interaksi manusia – mesin.
4)
Knowledge Management
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem
lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. System ini
memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan pengambilan keputusan.
System ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori perusahaan yang disebut
basis pengetahuan organisasional.
B. Analytichal Hierarcy Process (AHP)
10.
Daftar
Kepustakaan
_______, 2007 “Panduan Umum
Penulisan Laporan Tugas Akhir”, Universitas Teknologi Yogyakarta.
Kusrini, 2007.
Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi
Offset Yogyakarta.
Hidayat, M.T. (2011). Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Di SMA Dengan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) (Studi Kasus Di SMAN 1Pemalang). Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Sejati, Rr.H.P. (2010). Sistem
Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Jurusan Di Madrasah Aliyah (Studi Kasus MAN
Wates 1 Kulon Progo). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Yogyakarta.
0 comments:
Post a Comment