Thursday, May 2, 2013

SEJARAH PERKEMBANGAN WEB 1.0 2.0 3.0




Sebelum saya menulis dan mengcopy banyak artikel tentang perkembangan WEB 1.0  2.0  3.0  saya akan sedikit membahas tentang  Apa itu Web...?
          Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering dingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai Waring Wera Wanua atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada prakteknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan- pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.
WEB  1.0
Web versi  1 adalah generasi pertama tampilan web dalam dunia internet yang dikenal sebelum tahun 1999. Dalam penggunaanya, web ini bersifat read only,  Artinya kegunaan dari web generasi pertama ini sangat lah terbatas, pengguna hanya bisa melihatnya saja tanpa ada interaksi antar keduanya. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa penggunaan web generasi  perdana ini tidak menyuguhkan komuniksai aktif antara konsumen informasi dengan produsen informasi.
Web 1,0 termasuk tren khawatir atas keprihatinan privasi resuting dalam satu arah aliran informasi, melalui website yang berisi ‘hanya-baca’ bahan. Sehingga mengakibatkan luas komputer lambat buta huruf dan koneksi internet untuk ditambahkan batasan dari internet. Keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya.
Untuk mengambil contoh dari atas, Personal halaman web yang umum di Web 1.0, dan ini terutama terdiri dari halaman statis yang di-host di layanan hosting gratis seperti GeoCities. Saat ini, dihasilkan secara dinamis blog dan profil jaringan sosial, seperti Myspace dan Facebook, yang lebih populer, memberikan peluang bagi pembaca untuk berkomentar mengenai posting dengan cara yang tidak tersedia selama Web 1.0.

Karakteristik  Web 1.0 antara lain :
1.      Halaman statis, bukan dinamis pengguna-konten yang dihasilkan.
2.      Bersifat Read only
3.      Milik HTML ekstensi seperti dan tag diperkenalkan pada awal perang browser.
4.      Online guestbook.
5.      Informasi di publiskan di web secara statis
6.      Interaksi limited
7.      Memaksimalkan Framesets
8.      Kepentingan web hanya sebatas penyebaran informasi saja
9.      GIF tombol, biasanya 88×31 piksel dalam ukuran web browser dan mempromosikan produk lain.
10.  Pengguna akan mengisi formulir, dan setelah mereka mengklik mengirimkan email klien akan mencoba untuk mengirim email yang berisi formulir rincian.
    
WEB  2.0
Contoh tampilan web 2.0
Halaman profil pengguna facebook

Istilah “Web 2.0″ pertama kali digunakan pada Januari 1999 oleh Darcy DiNucci, seorang konsultan pada desain informasi elektronik (arsitektur informasi). Dalam artikelnya, “Masa Depan Terfragmentasi”, DiNucci menulis: Web kita tahu sekarang, yang beban ke jendela browser di screenfuls dasarnya statis, hanya merupakan embrio dari Web yang akan datang. Para glimmerings pertama dari Web 2.0 mulai muncul, dan kami baru memulai untuk melihat bagaimana embrio yang mungkin berkembang. Web akan dipahami bukan sebagai screenfuls teks dan grafis tetapi sebagai mekanisme transportasi, eter melalui interaktivitas yang terjadi.
Pemakaiannya atas penawaran jangka terutama dengan desain Web, estetika, dan interkoneksi benda sehari-hari dengan internet, dia berpendapat bahwa Web adalah “fragmenting” karena meluasnya penggunaan portabel Web-siap perangkat. Artikelnya ditujukan untuk desainer, mengingatkan mereka untuk kode untuk berbagai terus meningkat dari perangkat keras. Dengan demikian, dia menggunakan istilah dari petunjuk pada, tetapi tidak secara langsung berhubungan dengan, penggunaan saat ini dari istilah tersebut.
John Robb menulis ”Web 2.0 Ini adalah sebuah sistem yang memecah dengan model lama dari situs Web terpusat dan menggerakkan kekuatan Internet Web / ke desktop “.
Pada tahun 2003, istilah mulai naik dalam popularitas ketika O’Reilly Media dan MediaLive tuan rumah konferensi web 2.0 pertama. Dalam sambutan pembukaan mereka, John Battelle dan Tim O’Reilly dijelaskan definisi mereka dari “Web sebagai Platform”, di mana aplikasi perangkat lunak yang dibangun di atas Web sebagai lawan pada desktop. Aspek unik dari migrasi ini, menurut mereka, adalah bahwa “pelanggan membangun bisnis Anda untuk Anda”.
Dalam hal masyarakat awam, Web 2.0 jangka sebagian besar diperjuangkan oleh blogger dan wartawan teknologi, yang berpuncak dalam Pribadi 2006 majalah TIME of The Year. Sejak saat itu, Web 2.0 telah menemukan tempat di leksikon, pada tahun 2009 Language Monitor global menyatakan itu adalah firman satu juta Inggris.
Web 2.0 adalah buzzword terbaru di dunia internet. Berbagai inovasi dan fitur-fitur baru yang muncul di dunia web membawa suatu pandangan baru tentang jenis situs web atau aplikasi web yang disebut web 2.0. Istilah web 2.0 disebut-sebut oleh Dale Dougherty dari O’Reilly Media yang melakukan brainstorming dengan Craig Cline dari Media Live untuk menghasilkan ide konferensi di mana mereka menjadi host. Akhirnya pada bukan Oktober 2004 O’Reilly Media, Battele dan MediaLive mlakukan konferensi web 2.0 pertama dan kedua pada bulan Oktober 2005. Sebelum muncul istilah web 2.0 yang sering digunakan adalah istilah semantic web.
Web 2.0 mempunyai keuntungan yaitu memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Kemampuan Web 2.0 juga dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan.
Seperti diketahui sebelumnya terjadi pergeseran dari Web 1,0 dengan Web 2.0 dapat dilihat sebagai hasil dari perbaikan teknologi, yang termasuk adaptasi tersebut sebagai “broadband, peningkatan browser, dan Ajax, naik ke Flash aplikasi dan platform pengembangan wigetization massa, seperti Flickr dan YouTube”. Sekarang, selama Web 2.0, penggunaan Web dapat berkarakter sebagai desentralisasi konten situs Web, yang dihasilkan dari sekarang ‘bottom-up’, dengan banyak pengguna yang kontributor produsen dan informasi, serta konsumen tradisional.
Sifat dari web 2.0 adalah read write. Web 2.0 mempunyai kelebihan dimana interaksi sosial di dunia maya sudah menjadi kebutuhan, sehingga era Web 2.0 ini memiliki beberapa ciri mencolok yaitu share, collaborate dan exploit. Di era Web 2.0 sekarang, penggunaan web untuk berbagi, pertemanan, kolaborasi menjadi sesuatu yang penting. Web 2.0 hadir seiring maraknya pengguna blog, Friendster, Myspace, Youtube dan Fickr. Jadi disini kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa. Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat individu. yang terpenting bukanlah klaim sebagai Web 2.0, namun mampukah dampak perkembangan tersebut menjembatani pengguna internet dengan kepentingan perusahaan, komunitas, atau pengguna Web 2.0.
Pengertian Web 2.0 yang mulanya berpusat pada konsumen pembaca/pengakses secara personal berkembang dan mulai berpusat pula pada pengguna korporat. Menurut Coach Wei (2006) Web 2.0 yang berpusat pada konsumen ia sebut Consumer 2.0 berkembang menjadi Enterprise 2.0. Aplikasi Web 2.0 yang awal perkembangannya didominasi untuk memampukan pembaca berinteraksi dengan pembuat berita dan pembaca lainnya, dalam Enterprise 2.0 aplikasi tersebut digunakan untuk mendukung operasi perusahaan. Misalnya untuk kegiatan iklan dengan adanya Google Adsense dan kegiatan humas dibantu adanya blog korporat.
Teknologi Web 2.0 mulai dikembangkan sekitar tahun 2004. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan AJAX. HTML selalu disandingkan dengan CSS untuk mempercantik tampilan web. JavaScript membuat tampilan yang dinamis. XML digunakan untuk mendefinisikan format data. AJAX adalah penggabungan dari JavaScript dan XML yang menekankan pada pengelolaan konten.
Aplikasi web 2.0 disajikan pada suatu web browser tidak memerlukan teknologi canggih dari sisi user, seerti MS Words,MS Excell,FrontPages dll. Teknologi Web 2.0 merupakan fasilitas yang gratis yang bisa digunakan tiap waktu. Masalah yang berkenaan dengan manajemen file juga tidak terlalu susah, selain itu filenya bisa disimpan dan bisa disharing oleh user lain, semacam napster (http://napster.com/). Salah satu teknologi web 2.0 ini bisa dilihat pada aplikasi spreadsheet milik Google yang mengolah angka-angka sepertihalnya MS Excel (
http://spreadsheets.google.com).
Istilah “Web 2.0″ menjelaskan perubahan tren dalam penggunaan World Wide Web dan teknologi web desain yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, komunikasi, aman berbagi informasi, kerjasama dan fungsi web. Web 2.0 telah mengarah ke konsep pengembangan dan evolusi web dan budaya masyarakat host layanan, seperti situs jaringan sosial, situs berbagi video, wiki, blog, dan folksonomies. Istilah menjadi terkemuka setelah pertama O’Reilly Media Web 2.0 konferensi pada tahun 2004. Walaupun istilah menyarankan sebuah versi baru dari World Wide Web, tidak lihat pembaruan untuk setiap spesifikasi teknis, tetapi mengacu pada cara perangkat lunak pengembang dan pengguna akhir memanfaatkan Web.

Beberapa pendapat tentang Web 2.0
1.      Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut”
2.      Terry Bali, di 3rd Edition Baru Media dijelaskan apa yang dia percaya untuk melukiskan perbedaan antara Web 1.0 dan Web 2.0.
3.      “pindah dari website ke blog pribadi dan situs blog agregasi, dari penerbitan untuk partisipasi, dari konten web sebagai hasil dari besar-up ke depan investasi yang sedang berlangsung dan proses interaktif, dan dari sistem manajemen konten untuk link berdasarkan tag (folksonomy)”
4.      Tim Berners-Lee, penemu dari World Wide Web, telah mempertanyakan apakah dapat menggunakan satu istilah yang berarti dalam cara apapun, karena banyak dari komponen teknologi Web 2.0 sudah ada sejak awal hari dari Web.

Definisi dan Konsep Web 2.0
Web 2.0 encapsulates ide dari proliferasi dari interconnectivity dan interaktifitas web-konten yang disampaikan. Tim O’Reilly tentang Web 2.0 sebagai cara yang bisnis merangkul kekuatan dari web dan menggunakannya sebagai platform. O’Reilly menganggap bahwa Eric Schmidt ‘s ringkasan slogan, tidak memerangi Internet, meliputi inti Web 2.0 – membangun aplikasi dan layanan sekitar fitur unik dari Internet, sebagaimana berlawanan dengan mengharapkan agar sesuai dengan Internet sebagai platform ( efektif “memerangi Internet”).
Dalam membuka pembicaraan pertama konferensi Web 2.0, O’Reilly dan John Battelle diringkas apa yang mereka melihat sebagai tema dari Web 2.0. Mereka menyatakan bahwa web telah menjadi platform, dengan software di atas tingkat satu perangkat, memanfaatkan kekuatan “Ekor yang panjang,” dan dengan data sebagai motor penggerak. Menurut O’Reilly dan Battelle, sebuah arsitektur partisipasi di mana pengguna dapat berkontribusi konten situs web menciptakan jaringan efek.
Web 2.0 teknologi cenderung untuk mendorong inovasi dalam assembly dari sistem dan situs bersama-sama dengan menariknya terdiri dari fitur didistribusikan, pengembang independen. (Hal ini dapat dilihat sebagai semacam “open source” atau mungkin “Agile” proses pembangunan, konsisten dengan tujuan yang tradisional siklus adopsi perangkat lunak, dengan memberikan pengalaman yang disebut “beta terus-menerus”.)
Meskipun sudah menjadi pembicaraan sejak tahun 2004, Web 2.0 bukanlah kata yang umum bagi pengguna internet. Masih banyak pengguna yang mempertanyakan maksud dan manfaat dari penggunaan Web 2.0, terutama jika dibandingkan dengan web yang telah mereka kenal selama ini.
Ketika Web 2.0 disebut sebagai tahap kedua dari perkembangan web yang telah ada saat ini, muncul kekhawatiran akan tidak kompatibelnya versi web tersebut dengan program web browser yang dimiliki pengguna. Padahal tidak ada satupun teknologi di sisi pengguna (client) yang perlu di-upgrade untuk dapat mengakses web tersebut.
Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Sebagian besar cara berpikir tersebut mengadaptasi gabungan dari teknologi web yang telah ada saat ini.
Walaupun definisi mengenai Web 2.0 masih belum secara utuh diformulasikan
sampai hari ini, ada pihak yang mengatakan bahwa Web 2.0 lebih menekankan pada social network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia Blog. Dengan adanya RSS (adalah teknologi penyampai berita. Kepanjangan RSS : Really Simple Syndication) di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan di-share untuk menjadi bagian dari Blog lainnya.
Namun O’Reilly dan MediaLive International menekankan bahwa Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Mereka mendeskripsikan hal ini sebagai sebuah software yang berjalan melalui media internet dengan bantuan web browser dan tidak perlu diinstalasi terlebih dahulu seperti software-software yang umumnya kita gunakan sehari-hari. Bahkan konsep mengenai sistem operasi di dalam web juga masuk dalam definisi tersebut di dalam konferensi Web 2.0 pada tahun 2005.
Web 2.0 teknologi mendorong ringan model bisnis diaktifkan oleh sindikasi konten dan layanan dan kemudahan memilih oleh-oleh yang mengadopsi ide inovatif.

Karakteristik Web 2.0

Situs Web 2.0 memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih dari sekedar mengambil informasi. Mereka dapat membangun pada fasilitas interaktif “Web 1.0″ untuk memberikan “Jaringan sebagai platform” komputasi, memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi software seluruhnya melalui browser. Pengguna dapat memiliki data pada situs Web 2.0 dan menjalankan kontrol atas bahwa data. situs ini mungkin memiliki “Arsitektur partisipasi” yang mendorong pengguna untuk menambah nilai untuk aplikasi seperti mereka menggunakannya. ini berdiri di kontras sangat lama ke website tradisional, yang sort yang terbatas pengunjung untuk melihat dan konten yang hanya pemilik situs dapat memodifikasi. Sering situs Web 2.0 yang kaya fitur, user-friendly antarmuka berdasarkan Ajax, OpenLaszlo, Flex mirip kaya atau media.
Kemudahan berinteraksi antara user dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses, oleh karena itu diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data. Loading data tersebut dilakukan saat pertama kali membuka situs, data-data tersebut antara lain CSS, JavaScript, dan XML.
Salah satu karakteristik pentingnya adalah adanya dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna merupakan karakter dari Web 2.0.
Konsep Web-sebagai-partisipasi-platform menangkap banyak karakteristik tersebut. Booster Decrem, seorang pendiri dan mantan CEO berkerumun, panggilan Web 2.0 yang “partisipatif Web” dan tentang Web-sebagai-informasi sebagai sumber-Web 1.0.
Kemustahilan yang tidak termasuk dari grup-anggota yang tidak berkontribusi untuk penyediaan barang dari berbagi keuntungan menimbulkan kemungkinan yang rasional anggota akan lebih memilih untuk menahan mereka dan kontribusi upaya-bebas naik pada kontribusi orang lain.
Karakteristik dai Web 2.0 adalah: kaya pengalaman pengguna, konten dinamis, metadata, web standar dan skalabilitas. Karakteristik lebih lanjut, seperti keterbukaan, kebebasan dan kecerdasan kolektif dengan cara partisipasi pengguna, juga dapat dilihat sebagai penting atribut Web 2.0.

Keuntungan Web 2.0
1.      Mudah untuk memasukkan data atau mengambil data dari system
2.      Pengguna memiliki datanya sendiri pada situs
3.      Berbasis web murni

Beberapa keuntungan lain dalam Web 2.0
1.      Dalam hal user interface suatu situs web yang menggunakan teknologi flex (aplikasi rich internet berbasis flash dari macromedia yang sekarang adobe), lazlo(platform aplikasi flash open source) atau menggunakan ajax secara intensif seperti gmail atau google map maka situs itu bisa dikatakan merupakan situs tipe web 2.0.
2.      Lalu pemanfaatan tag untuk pengkategorian data yang disubmit oleh user sendiri sehingga user lain dapat mencari atau menemukannya menggunakan tag-tag juga merupakan salah satu karateristik jenis web 2.0.
3.      Desentralisasi seperti Napster atau pun Bittorrent juga merupakan bagian dari teknologi web 2.0 karena tidak ada server terpusat yang melayani berbagai kebutuhan pengguna tetapi mendayagunakan komputer jaringan pengguna yang ada di dalamnya.
4.      Publikasi artikel, berita yang sebelumnya didominasi situs resmi seperti cnn.com, news.com, atau detik.com, kompas.com untuk Indonesia, sekarang sudah mulai disaingi oleh publikasi non resmi dari perorangan atau lembaga yang tidak ada hubungannya dengan publikasi data media seperti biasanya melalui blog sehingga kadangkala informasi dari blog bisa lebih cepat atau lengkap. Aplikasi blog ini juga merupakan bagian dari web 2.0.
5.      Dalam aplikasi blog ini juga biasanya disediakan fasilitas sindikasi di mana kita dapat menampilkan judul berita dari sumber lain sehingga kita dapat menampilkan judul content dalam berbagai blog menggunakan aplikasi yang bisa membaca sindikasi itu, baik lewat browser web maupun aplikasi desktop. Ketersediaan sindikasi ini atau pemanfaatan sindikasi untuk menampilkan berita juga merupakan bagian dari teknologi web 2.0.
6.      Pemanfaatan web service serta REST sebagai teknologi pendukung merupakan salah satu karakteristik web 2.0 di mana kita dapat membangun aplikasi web tanpa menyediakan atau membuat fungsi-fungsi pendukung aplikasi sendiri tetapi memanfaatkan fungsi-fungsi aplikasi yang disediakan dari web lain melalui kedua teknologi ini. Jadi misalkan anda ingin menyediakan search engine di situs Anda, maka Anda bisa membuat aplikasi yang memanggil fungsi-fungsi layanan search dari Google atau Yahoo menggunakan REST/Web Service sehingga seakan-akan aplikasi Anda dapat menyediakan layanan ini tanpa membuat fungsi search sendiri.
7.      Pemanfaatan partisipasi user secara menyeluruh juga merupakan bagian karakteristik dari teknologi web 2.0, contohnya adalah Wikipedia di mana content dari wikipedia ini dibuat oleh banyak sekali pengunjung yang langsung dapat mengedit isi dari wikipedia sehingga wikipedia menjadi ensiklopedia dinamis yang terus bertambah isinya setiap saat sehingga dapat mengalahkan kelengkapan isi ensiklopedia lain.
8.      Ebay, Amazon maupun Google juga merupakan situs-situs yang mempelopori web 2.0 di mana mereka memanfaatkan respon user untuk content atau layanan yang mereka sediakan.
9.      PageRank dari Google memanfaatkan klik dari user pada hasil pencarian untuk memberikan penilaian ketepatan hasil pencarian, Ebay memanfaatkan pengguna untuk layanan jual beli melalui internet di mana penjual dapat dinilai oleh pembeli-pembelinya secara online, sedangkan Amazon merupakan situs e-commere yang memanfaatkan respons user untuk menghasilkan pencarian produk yang lebih sesuai serta memberikan informasi produk apa adanya melalui fasilitas review.

Karakter WEB 2.0
1.      Web sebagai platform
2.      Data sebagai pengendali utama
3.      Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
4.      Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model pengembangan “open source”)
5.      Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan
6.      Akhir dari siklus peluncuran (release cycle) perangkat lunak.
7.      Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user
8.      Teknologi yang dipakai adalah AJAX
9.      Teknik yang digunakan :
a.       Memanfaatkan CSS (Cascade style to) untuk bahan isi dan presentasi
b.      Falksonomi (metoda penandaan content dimana dengan konsep ini dimunculkan kata-kata yang berkaitan dengan content tersebut).
c.       XML
d.      Teknik Aplikasi Internet
e.       HTML dan valid XHTML (eXtensible HyperText Markup Language).
f.       Mendukung posting ke Weblog-publishing tools
g.      Wiki atau forum software,dll
h.      Microformat
i.        MS ClickOnce
j.        Teknik Rich Application seperti Ajax
k.      Java Web Start
l.        Flex/Lazlo/Flash
m.    XUL
n.      Syndikasi data dengan RSS/Atom
o.      Agregasi dari RSS/Atom
p.      URL yang bersih dan berarti
q.      Menggunakan API REST (Representational State Transfer) atau XML Web Service
r.        aspek jaringan social
10.  Meskipun definisi Web 2.0 belum bisa diformulasikan secara pasti, terdapat tujuh prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain :
a.       Web sebagai platform (Network as platform). Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Web dijadikan sebagai tempat bekerja di manapun kita berada. Cukup dengan membuka web browser, kita dapat mengerjakan tugas mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang presentasi melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara langsung melalui internet.
b.      Adanya partisipasi dari pengguna (Harnessing Collective Intelligence) dalam berkolaborasi pengetahuan. mengingatkan akan pemberian kepercayaan kepada pengguna internet untuk dapat berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan di Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan masukan-masukan pengguna internet di seluruh dunia.
c.       Data menjadi trademark-nya aplikasi (Data is the Next Intel Inside)
d.      Mengingatkan kita pada slogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya. Maksud yang sama juga diusung oleh karakteristik ketiga ini, di mana suplier data akan memberikan trademark yang akan digunakan oleh pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk dukungan Google Maps pada peta dunia berbasis web.
e.       Sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software (End of the Software Release Cycle). mengilustrasikan bahwa setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna.
f.       Dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS (RSS & XML Technology). Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana.
g.      Software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. hal ini mempertegas posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain untuk dapat digunakan pada komputer pribadi, perangkat genggam seperti ponsel dan PDA, ataupun server internet.
h.      Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka (interface) di sisi pengguna (Rich User Experiences). dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.



WEB  3.0
Contoh Web Versi 3.0

Tampilan web Shine Yahoo
Dikatakan akan bermula pada 2010 tak lama lagi tu kalau mengikut karangan ini ditulis (Dis-2009). Syarat dan konsep yang paling penting dan perlu ada ialah bercirikan semantic web.Semantic Web adalah laman web yang dilengkapi struktur komputer yang boleh berfikir.
Definisi Web 3.0 sangat bervariasi. Beberapa percaya fitur yang paling penting adalah Semantic Web dan personalisasi.Berfokus pada elemen komputer, Conrad Wolfram berpendapat bahwa Web 3.0 adalah dimana “komputer ini menghasilkan informasi baru”, bukan manusia.
Tertarik Andrew, penulis The Cult of Amatir, menganggap Semantic Web sebuah “abstraksi unrealisable” dan melihat Web 3.0 sebagai kembalinya para ahli dan otoritas ke Web. Sebagai contoh, ia menunjuk pada kesepakatan Bertelsmann dengan Wikipedia Jerman untuk menghasilkan versi cetak diedit dari ensiklopedia itu. CNN Money Jessi Hempel mengharapkan Web 3.0 muncul dari layanan Web baru dan inovatif 2.0 dengan model bisnis yang menguntungkan.
Futuris John Smart, penulis utama dari Peta Jalan metaverse mendefinisikan Web 3.0 sebagai generasi pertama metaverse (konvergensi dari dunia virtual dan fisik), sebuah pengembangan web lapisan yang mencakup TV video berkualitas terbuka, simulasi 3D, augmented reality, manusia yang dibangun standar semantik, dan menyebar luas broadband, nirkabel, dan sensor. Web 3.0′s realitas geosocial (Foursquare, dll) dan ditambah awal (Layar, dll) jaring merupakan perpanjangan dari Web 2.0′s teknologi partisipatif dan jaringan sosial (Facebook, dll) ke dalam ruang 3D.Dari semua metaverse yang seperti perkembangan, Smart menunjukkan Web 3.0 Karakteristik paling menentukan akan menjadi difusi massa NTSC atau lebih baik kualitas video terbuka untuk TV, laptop, tablet, dan perangkat mobile, saat “menelan internet televisi”. Cerdas menganggap Web 4.0 menjadi Web Semantic dan khususnya, munculnya statistik, mesin yang dibangun tag semantik dan algoritma, didorong oleh penggunaan kolektif luas antarmuka percakapan, mungkin sekitar tahun 2020. David Siegel perspektif dalam Tarik: Kekuatan Semantic Web, Desember 2009 adalah konsonan dengan ini, mengusulkan bahwa pertumbuhan manusia dibangun standar semantik dan data akan menjadi lambat, industri-spesifik proses inkremental tahun-tahun mendatang, mungkin tidak akan menjadi ujung luas sosial utilitas sampai setelah 2020.
Menurut beberapa ahli Internet, Web 3.0 akan memungkinkan pengguna untuk duduk kembali dan membiarkan Internet melakukan semua pekerjaan untuk mereka. Dari pada harus cari perlengkapan mesin terhadap kata kunci Anda., Mesin pencari akan gigih terhadap pengguna. Kata kunci akan dicari berdasarkan budaya, wilayah, dan jargon.
Web 3,0 adalah salah satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan tahap evolusioner dari Web yang berikut Web 2.0. Mengingat bahwa teknis dan sosial dalam mengidentifikasi kemungkinan kedua istilah ini belum sepenuhnya menyadari sifat mendefinisikan Web 3,0 sangat spekulatif. Secara umum merujuk kepada aspek yang internet, walaupun mungkin berpotensi, secara teknis tidak layak atau praktis saat ini.

Teknologi WEB 3.0
1. SOAP
Simple Object Access Protocol) adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu sistem operasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.

2. REST
representational state transfer atau transfer keadaan representasi, adalah suatu gaya arsitektur perangkat lunak untuk untuk pendistibusian sistem hipermedia seperti WWW.

3. WSDL
format XML yang diterbitkan untuk menerangkan webservice. WSDL mendefinisikan:
a. pesan-pesan (baik yang abstrak dan kongkrit) yang dikirim ke dan menuju web service
b. koleksi-koleksi digital dari pesan-pesan (port type, antarmuka)
c. Bagaimana port type yang ditentukan dijadikan wire protokol di mana servis ditempatkan.

4. WDDX  (Web Distributed Data eXchange)
Mekanisme pertukaran data dari lingkungan yang berbeda

3. Usulan definisi diperluas
Web 3.0, sebuah frase coined oleh John Markoff dari New York Times di tahun 2006, seharusnya merujuk ke generasi ketiga dari layanan berbasis Internet secara kolektif yang terdiri dari apa yang mungkin disebut ‘yang cerdas Web’-seperti orang-orang semantik menggunakan web, microformats, alam bahasa pencarian, data pertambangan, mesin belajar, rekomendasi agen, dan teknologi kecerdasan buatan yang menekankan-mesin-memfasilitasi pemahaman informasi dalam rangka untuk memberikan yang lebih produktif dan intuitif pengalaman pengguna.
Terkait dengan arah kecerdasan buatan, Web 3,0 dapat realisasi dan perpanjangan dari semantik web konsep. Akademik penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan perangkat lunak untuk alasan, berdasarkan keterangan logika dan cerdas agen, misalnya, World Wide Mind proyek. aplikasi tersebut dapat melakukan operasi menggunakan alasan logis set aturan yang menyatakan logis hubungan antara konsep dan data di Web. Sramana Mitra berbeda pada sudut pandang yang semantik Web akan menjadi inti dari generasi berikutnya dari Internet dan mengusulkan sebuah formula untuk encapsulate Web 3,0. [8] Web 3,0 juga telah terhubung dengan kemungkinan konvergensi dari SOA dan semantik web. Web 3,0 juga disebut “Layanan Internet”, yaitu selain manusia dibaca bagian dari web akan ada mesin diakses SOA layanan yang dapat dikombinasikan / orchestrated ke tingkat yang lebih tinggi dari layanan.

3. Didistribusikan database
Langkah pertama menuju sebuah “Web 3,0″ adalah munculnya “The Data Web” sebagai catatan data terstruktur diterbitkan untuk digunakan lagi di Web dan jauh queryable format, seperti XML, RDF, Website Parse Template dan microformats. Hal ini juga dikenal sebagai bottom up. terbaru pertumbuhan SPARQL menyediakan teknologi standar bahasa dan permintaan API untuk mencari di database RDF didistribusikan di Web. Data Web memungkinkan tingkatan baru dari data integrasi dan interoperabilitas aplikasi, membuat data sebagai terbuka dan dapat diakses linkable sebagai halaman Web. Data Web merupakan langkah pertama pada path penuh terhadap semantik Web. Pada tahap Data Web, fokus pada prinsipnya adalah membuat struktur data yang tersedia menggunakan RDF. Web semantik lengkap tahap akan memperluas cakupan tersebut terstruktur data yang baik dan bahkan apa yang secara tradisional dianggap googling atau semi-terstruktur konten (seperti halaman web, dokumen, dll) akan tersedia secara luas dalam arti kata Owl dan RDF format. Website parse template akan digunakan oleh Web 3,0 crawlers lebih tepat untuk mendapatkan informasi tentang situs web ‘terstruktur konten.

4. Intelligent aplikasi
Web 3,0 juga telah digunakan untuk menjelaskan sebuah evolusioner path untuk Web yang mengarah ke kecerdasan buatan yang dapat alasan tentang Web dalam mode setengah-manusia. Beberapa skeptics hal ini sebagai visi tak dpt diperoleh. Namun, perusahaan seperti IBM dan Google akan menerapkan teknologi baru yang mengejutkan Nya informasi seperti membuat prediksi dari lagu hit dari pertambangan informasi pada situs Web kampus musik. Ada juga perdebatan atas apakah motor penggerak di belakang 3,0 Web akan diberikan oleh sistem, atau apakah intelijen akan muncul dalam mode yang lebih organik, dari sistem orang cerdas, seperti melalui kolaborasi penyaringan layanan seperti del.icio.us, Flickr dan Digg berarti bahwa ekstrak dan pesanan dari Web yang ada dan bagaimana berinteraksi dengan orang itu.

Potensi penelitian

1. Ruang 3D
Jalan lain mungkin untuk Web 3,0 adalah terhadap 3 dimensi visi championed oleh Konsorsium Web3D. Hal ini akan melibatkan Web menjadi serangkaian ruang 3D, dengan konsep menyadari dengan Second Life lebih lanjut. [13] Hal ini dapat membuka cara baru untuk menghubungkan berkolaborasi dan berbagi 3D menggunakan spasi.

2. Penelitian sosio-teknologi
Keterlibatan dari konsep “Web 0.0″ sebagai pra-nyata-dunia yang ada “sensual web” telah diusulkan. Dalam konteks Web 3,0 adalah pengembangan serangkaian dimana integrasi dari teknologi digital untuk jaringan dan pengolahan adalah dicerna dan non tdk yang baru “dunia nyata”. Dalam definisi ini, Web 3,0 adalah “yang biologi, digital analog web di mana informasi yang terbuat dari kebanyakan digital nilai coalesced untuk rasa dan terkait dengan real-dunia dengan antarmuka analog.”

D. Pada TechNet Summit pada bulan November 2006, Reed Hastings, pendiri dan CEO Netflix, menyatakan rumus sederhana untuk mendefinisikan tahapan Web:
“Web 1,0 adalah dial-up, 50K bandwidth rata-rata, Web 2.0 adalah rata-rata 1 megabit bandwidth dan 3,0 Web akan 10 megabits bandwidth semua waktu, yang akan menjadi penuh video Web, dan yang akan merasa seperti 3,0 Web.”

Karakteristik  Web 3.0 antara lain :
  1. Tranformation: Dari tempat penyimpanan yang terpisah menjadi satu
  2. Ubiquitous Connectivity : Memungkinkan informasi diakses menjadi media
  3. Network Computing: Perisian adalah sebagai model2 bisnes, service laman web yang berkemampuan dua sistem atau lebih untuk bekerja sama secara harmoni, pengedaran computer, pengskalaan komputer,pelebarluasan komputer.
  4. Open Technologies: Sebahagian besar keseluruhannya berfungsi dalam platform open source/percuma
  5. Open Identity and Open ID: seluruh informasi adalah bebas
  6. The interligent Web: Sebagai Semantic Web technologies termasuk RDF,OWL,SWL,SPARQL, GRDDL, Aplikasi berplatform semantic, dan statement-based datastores.
  7. Distributed Database: Database disalurkan dalam WWD (world Wide Database)
  8. Aplikasi bersifat pintar dan bijak